Posko Kesehatan Siaga: Lindungi Warga Tangerang dari Banjir!
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5151072/original/044766100_1741143575-WhatsApp_Image_2025-03-05_at_09.44.20.jpeg)
Banjir Melanda Tangerang: Dinkes Sigap Buka Posko Kesehatan!
Kisah Pilu di Balik Derasnya Hujan
AA Teteh pasti sudah dengar, kan? Hujan deras mengguyur Jabodetabek, dan Tangerang tak luput dari amukan air. Sungai Cimanceuri dan Cisadane meluap, membuat rumah-rumah warga terendam bak kolam renang dadakan. Ana bisa bayangkan betapa paniknya warga saat air mulai masuk rumah, apalagi kalau sudah setinggi satu meter! Duh, bikin merinding!
Dinkes Kota Tangerang: Garda Terdepan Kesehatan Warga
Di tengah musibah ini, ada secercah harapan dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang. Mereka nggak tinggal diam, AA Teteh! Bayangkan saja, mereka mendirikan 12 Posko Kesehatan yang buka 24 jam! Puluhan petugas kesehatan disiagakan untuk memastikan kesehatan warga terdampak banjir. Keren, kan? Mereka ini seperti superhero di dunia nyata!
Posko Kesehatan: Oase di Tengah Banjir
Posko-posko ini didirikan bukan tanpa alasan, AA Teteh. Dinkes ingin menjangkau warga hingga ke pelosok pemukiman, terutama mereka yang nggak mengungsi di posko pengungsian. Mereka sadar betul, lansia dan anak-anak adalah kelompok yang paling rentan sakit akibat terendam air terlalu lama. Jadi, posko kesehatan ini seperti oase di tengah gurun pasir, memberikan pertolongan pertama bagi yang membutuhkan.
Salah satu contohnya, Puskesmas Pedurenan membuka posko di Masjid Al Irsyad, Masjid Nurul Hikmah, dan Masjid Darussalam. Ini menunjukkan bahwa Dinkes benar-benar serius dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada warga.
Keluhan Warga: Demam, Pusing, dan Gatal-gatal
Menurut laporan yang Ana terima, keluhan yang paling banyak dirasakan warga adalah demam, pusing, dan gatal-gatal. Maklum saja, AA Teteh, terendam air banjir bisa membuat badan meriang dan kulit iritasi. Dinkes Kota Tangerang juga memberikan perhatian khusus pada sanitasi pascabencana. Ini penting banget, karena sanitasi yang buruk bisa menyebabkan penyakit menular.
BPBD Kabupaten Tangerang: Bergerak Cepat Bantu Korban
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang juga nggak kalah sigap, AA Teteh. Mereka terus melakukan pemantauan dan monitoring di titik-titik banjir. Tim BPBD juga menurunkan personil beserta perahu karet untuk berpatroli dan mengevakuasi korban yang membutuhkan bantuan. Mereka ini seperti tim SAR yang siap sedia menolong warga yang terjebak banjir.
Kepala BPBD Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat, mengungkapkan bahwa banjir ini berdampak ke ribuan jiwa. Sejak kemarin saja, sudah ada 2.000 jiwa warga Kabupaten Tangerang terdampak bencana banjir, dan sekarang bisa mencapai 3.000 jiwa. Waduh, banyak juga ya!
Koordinasi Lintas Sektor: Kunci Penanganan Banjir
Penanganan banjir ini nggak bisa dilakukan sendirian, AA Teteh. Dinkes dan BPBD berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mendistribusikan bantuan logistik dan keperluan pangan. Ini menunjukkan bahwa penanganan bencana membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak. Seperti kata pepatah, Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh!
Skrining Kesehatan: Prioritaskan Lansia dan Pengidap Penyakit Penyerta
Seluruh petugas di lapangan dipastikan telah melakukan skrining kesehatan ke seluruh pengungsi. Dalam skrining kesehatan tersebut, diutamakan adalah mereka para lansia atau pengidap penyakit penyerta. Ini penting banget, karena mereka adalah kelompok yang paling rentan terhadap komplikasi akibat banjir.
Banjir di 14 Titik: Kali Angke Jadi Biang Kerok?
Hujan deras ditambah adanya kiriman luapan air dari Kali Angke, membuat 14 titik di Kota Tangerang terendam banjir dengan ketinggian 50 sampai 70 cm. Sebenarnya kali meluap sudah dari jam 2 dini hari, tapi laporan dari warga baru masuk sekitar jam 04.50. Untungnya, di sana sudah tersedia pompa air otomatis, jadi kalau meluap, otomatis nyedot dan dikembalikan ke aliran kali.
Harapan di Tengah Bencana
Meskipun banjir ini membawa kesedihan dan kerugian, Ana tetap optimis bahwa warga Tangerang bisa bangkit kembali. Dengan kerjasama dari pemerintah, petugas kesehatan, dan seluruh masyarakat, Ana yakin Tangerang bisa melewati masa sulit ini. Semoga banjir segera surut dan warga bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Semangat terus, ya AA Teteh!